Akhir yang Buruk

26.9.09

Artikel Muslimah



Sebuah kisah untuk mengingatkan kepada kita agar selalu menjaga ketaatan kita kepada Allah...

Jika tidak kita akan seperti seseorang pada cerita ini...

Mari kita simak dan ambil hikmahnya..

Akhir Yang Buruk (Su'ul khatimah: Wanita Yang Tak Pernah Shalat, Mati Saat Sedang Berdandan!!)

Temanku berkata kepadaku, "Ketika perang teluk berlangsung, aku sedang berada di Mesir dan sebelum perang meletus, aku sudah terbiasa menguburkan mayat di Kuwait yang aku ketahui dari masyarakat setempat. Salah seorang familiku menghubungiku meminta agar menguburkan ibu mereka yang meninggal. Aku pergi ke pekuburan dan aku menunggu di tempat memandikan mayat.

Di sana aku melihat empat wanita berhijab bergegas meninggalkan tempat memandikan mayat tersebut. Aku tidak menanyakan sebab mereka keluar dari tempat itu karena memang bukan urusanku. Beberapa menit kemudian wanita yang memandikan mayat keluar dan memintaku agar menolongnya memandikan mayat tersebut. Aku katakan kepadanya, 'Ini tidak boleh, karena tidak halal bagi seorang lelaki melihat aurat wanita.' Tetapi ia mengemukakan alasannya bahwa jenazah wanita yang satu ini sangat besar.

Kemudian wanita itu kembali masuk dan memandikan mayat tersebut. Setelah selesai dikafankan, ia memanggil kami agar mayat tersebut diusung.

Karena jenazah ini terlalu berat, kami berjumlah sebelas orang masuk ke dalam untuk mengangkatnya. Setelah sampai di lubang kuburan (kebiasaan penduduk Mesir membuat pekuburan seperti ruangan lalu dengan menggunakan tangga, mereka menurunkan mayat ke ruangan tersebut dan meletakkannya di dalamnya dengan tidak ditimbun).

Kami buka lubang masuknya dan kami turunkan dari pundak kami. Namun tiba-tiba jenazahnya terlepas dan terjatuh ke dalam dan tidak sempat kami tangkap kembali hingga aku mendengar dari gemeretak tulangnya yang patah ketika jenazah itu jatuh. Aku melihat ke dalam ternyata kain kafannya sedikit terbuka sehingga terlihat auratnya. Aku segera melompat ke jenazah dan menutup aurat tersebut.

Lalu dengan susah payah aku menyeretnya ke arah kiblat dan aku buka kafan di bagian mukanya. Aku melihat pemandangan yang aneh. Matanya terbe-lalak dan berwarna hitam. Aku menjadi takut dan segera memanjat ke atas dengan tidak menoleh ke belakang lagi.

Setelah sampai di apartemen, aku menghubungi salah seorang anak perempuan jenazah. Ia bersumpah agar aku menceritakan apa yang terjadi saat memasukkan jenazah ke dalam kuburan. Aku berusaha untuk mengelak, namun ia terus mendesakku hingga akhirnya terpaksa harus memberitahukannya. Ia berkata, "Ya Syaikh (panggilan yang sering diucapkan kepada seorang ustadz-red), ketika anda melihat kami bergegas keluar dikarenakan kami melihat wajah ibu kami menghitam, karena ibu kami tidak pernah sekalipun melaksanakan shalat dan meninggal dalam keadaan berdandan."

Kisah nyata ini menegaskan bahwa Allah subhanahu wata'ala menghendaki agar sebagian hamba-Nya melihat bekas Su'ul khatimah hamba-Nya yang durhaka agar menjadi pelajaran bagi yang masih hidup. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan pelajaran bagi orang-orang yang berakal.



(SUMBER: Serial Kisah Teladan karya Muhammad bin Shalih al-Qahthani, Juz 2 seperti yang dinukilnya dari Kisah-Kisah Nyata karya Abdul Hamid Jasim al-Bilaly, PENERBIT DARUL HAQ)

Read more ...

Sebatang Kayu pun Menangis

25.9.09
Artikel Islam

Ini adalah salah satu kisah Rasulullah mengenai tangisan sebatang kayu kurma yang sangat mashyur dan tersebar luas di kalangan para shahabat. Riwayatnya Mutawatir yang dikeluarkan oleh para ahli hadits dan diriwayatkan oleh sebagian para shahabat, diantaranya : Ubai bin Ka'ab, Jabir bin Abdullah, Anas bin Malik, Abdullah bin Umar, Abdullah bin abbas, sahl bin sa'ad, abu sa'id al Khudri, Buraidah, Ummu Salamh, dan Mutholib bin Abi Wadda'ah. semuanya menceritakan makna yang sama.

Berikut kisahnya :

Saat Nabi khutbah di samping kayu itu pada hari Jum'at...

Kisah ini sangat mashyur di kalangan para shahabat :

Ibnu Umar menceritakan :

" Nabi pernah berkhutbah di samping sebatang kayu. Pada saat beliau dibuatkan mimbar, beliau pun menggunakan mimbar, maka menangislah kayu itu. Nabi pun mendatangi dan mengusapkayu itu dengan tangannya pada kayu itu "
(HR.Bukhori no. 3583. lihat kitab Manaqib, bab Alamatun - Nubuwah fil Islam)

Dan hadits lainnya :

Jabir bin Abdullah menceritakan kepada kami seraya berkata :

" Dahulu Nabi pada hari Jum'at berdiri di samping sebatang kayu kurma. lalu seorang wanita dari kalangan Anshar berkata : " Wahai Rasulullah, maukah engkau kami buatkan mimbar ? " Beliau menjawab : "(Jika kalian mau buatlah)" Lalu mereka membuatkannya.

Pada hari Jum'at tiba, beliau keluar menuju mimbar, maka menjeritlah kayu kurma itu seperti tangisan bayi. Lalu Nabi pun turun kemudian mendekap kayu itu yang merintih seperti seorang anak kecil.

Jabir berkata : " Kayu kurma menangis karena kebiasaannya dahulu mendengar dzikir yang diucapkan di sisinya ".
(HR.Bukhori no. 3584 dalam kitab sama seperti hadits sebelumnya)

Dan Anas bin Malik, ia berkata : " Nabi pernah berkhutbah di samping sebatang kayu. Pada saat itu beliau dibuatkan sebuah mimbar. Beliau pergi ke mimbar itu, lantas kayu itu menjerit, (maka) Nabi pun mendatanginya dan mendekapnya. Kayu itu pun diam.

Beliau (Rasulullah) bersabda : " Seandainya aku tidak mendekapnya, nisscaya ia akan tetap menjerit hingga hari kiamat". (HR.Ibnu Majah Dishahihkan oleh Syaikh al-Bani dalam Shahih Ibnu Majah, no 1162)


Ibnu Hajar berkata : "Sesungguhnya tangisan sebatang kayu dan terbekahnya bulan dinukil dari keduanya dengan banyak nukilan yang memberikan faidah secara pasti bagi para imam ahli hadits yang meniliti jalan" (Fathul Bari 6/685)

Dan al-Hasan menceritakan hadits ini, ia menangis dan berkata :

"Wahai Ma'asyiral Muslimin, lihatlah sebatang kayu itu sangat rindu kepada Rasulullah, maka kalian lebih pantas untuk merindukan perjumpaan dengannya".

Itulah beberapa hadits yang menceritakan kisah Rasulullah, sebatang kayu kurma menangis karena diduakan oleh Rasulullah. Karena sifat Rasulullah yang penyayang, maka dihampiri dan didekap kayu itu hingga kayu itu pun diam.

Lihat bagaimana kayu itu begitu merindukan Rasulullah, bagaimana dengan kita ummatnya harusnya lebih pantas merindukannya karena kita manusia yang mempunya akal dan perasaan...

Semoga rasa rindu kita kepada Rasulullah, tidak kalah dengan sebatang kayu itu.

Rindu kami kepadamu ya Rasul...
Serasa kami ingin menyusul...
Berabad jarak darimu...
Membuat hati ini semakin rindu...




Sumber :

- Asy - Syifa bi Ta'rifi Huququl Musthafa karya Qadhi Iyadh

- Majalah As - Sunnah vol 06 - 07, September-Oktober 2008 M bab Dala'il Nubuwwah
hal 78

- Dan sedikit tambahan kalimat dari penulis


Read more ...

Rahasia di Balik Buah Kurma

10.9.09
Dari Anas " Sesungguhnya Nabi berbuka puasa dengan Ruthob ( Kurma mengkel yang baru dipetik dari pohonnya )sebelum shalat, kalau tidak ada Ruthob, maka dengan beberapa kurma matang, kalau tidak ada maka dengan meneguk beberapa tegukan air putih" (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)


Ramadhan tiba, seluruh ummat Islam gembira menyambutnya. Banyak persiapan yang dilakukan khususnya untuk berbuka. Nah, kali ini saya akan membahas tentang buah kurma yang sering sekali diburu pada saat Ramadhan. Selain rasanya yang manis dan disunnahkan oleh Rasulullah, ternyata kurma juga mengandung sebuah rahasia yang banyak sekali orang tidak mengetahuinya.




Ternyata berbuka dengan kurma terdapat manfaat kesehatan secara medis. Orang yang berpuasa dan mulai berbuka puasa maka organ - organ tubuhnya akan bersiap dan organ pencernaan mulai beraktivitas kembali, khususnya lambung yang butuh diberikan sesuatu yang lembut. Dalam keadaan puasa orang sangat butuh pada makanan yang mengandung gula dan mudah dicerna, yang bisa menghilangkan rasa lapar.

PENELITIAN KURMA

Dari hasil penelitian ditemukan Ruthob (kurma mengkel yang matang di pohon) mengandung 65 - 70% air berdasarkan berat bersihnya, 24 - 58% zat gula, 1,2 - 2% protein, 2,5% serat dan sedikit sekali mengandung lemak jenuh (lecithine).

Hasil penelitian kimiawi dan fisiologi Dr.Ahmad AbdulRa'uf Hisyam dan Dr.Ali Ahmad Syahhat diperoleh hasil :

1.Mengkomsumsi Ruthob / Tamar ( Kurma Kering seperti yang di Indonesia ) setiap
kali makan ini pada berbuka makan akan menambah kandungan zat gula pada tubuh
kita dengan presentase yang besar. Dengan ini penyakit Anemia ( kurang darah )
akan hilang.

2.Saat lambung kosong dengan makanan, maka ia akan mudah mencerna makanan kecil
yang menagndung gula dengan cepat dan maksimal. Zat gula pada kurma baik itu
Ruthob/Tamar dalam bentuk zat kimia sederhanamenyebabkan proses pencernaan
pada lambung berlangsung cepat.

3.Kandungan air dalam Ruthob dan Tamar (65 - 70%) akan menambah cairan tubuh,
oleh sebab itu orang yang berpuasa tidak memerlukan air dalam jumlah banyak
pada saat baerbuka.





Read more ...