Sebatang Kayu pun Menangis

25.9.09
Artikel Islam

Ini adalah salah satu kisah Rasulullah mengenai tangisan sebatang kayu kurma yang sangat mashyur dan tersebar luas di kalangan para shahabat. Riwayatnya Mutawatir yang dikeluarkan oleh para ahli hadits dan diriwayatkan oleh sebagian para shahabat, diantaranya : Ubai bin Ka'ab, Jabir bin Abdullah, Anas bin Malik, Abdullah bin Umar, Abdullah bin abbas, sahl bin sa'ad, abu sa'id al Khudri, Buraidah, Ummu Salamh, dan Mutholib bin Abi Wadda'ah. semuanya menceritakan makna yang sama.

Berikut kisahnya :

Saat Nabi khutbah di samping kayu itu pada hari Jum'at...

Kisah ini sangat mashyur di kalangan para shahabat :

Ibnu Umar menceritakan :

" Nabi pernah berkhutbah di samping sebatang kayu. Pada saat beliau dibuatkan mimbar, beliau pun menggunakan mimbar, maka menangislah kayu itu. Nabi pun mendatangi dan mengusapkayu itu dengan tangannya pada kayu itu "
(HR.Bukhori no. 3583. lihat kitab Manaqib, bab Alamatun - Nubuwah fil Islam)

Dan hadits lainnya :

Jabir bin Abdullah menceritakan kepada kami seraya berkata :

" Dahulu Nabi pada hari Jum'at berdiri di samping sebatang kayu kurma. lalu seorang wanita dari kalangan Anshar berkata : " Wahai Rasulullah, maukah engkau kami buatkan mimbar ? " Beliau menjawab : "(Jika kalian mau buatlah)" Lalu mereka membuatkannya.

Pada hari Jum'at tiba, beliau keluar menuju mimbar, maka menjeritlah kayu kurma itu seperti tangisan bayi. Lalu Nabi pun turun kemudian mendekap kayu itu yang merintih seperti seorang anak kecil.

Jabir berkata : " Kayu kurma menangis karena kebiasaannya dahulu mendengar dzikir yang diucapkan di sisinya ".
(HR.Bukhori no. 3584 dalam kitab sama seperti hadits sebelumnya)

Dan Anas bin Malik, ia berkata : " Nabi pernah berkhutbah di samping sebatang kayu. Pada saat itu beliau dibuatkan sebuah mimbar. Beliau pergi ke mimbar itu, lantas kayu itu menjerit, (maka) Nabi pun mendatanginya dan mendekapnya. Kayu itu pun diam.

Beliau (Rasulullah) bersabda : " Seandainya aku tidak mendekapnya, nisscaya ia akan tetap menjerit hingga hari kiamat". (HR.Ibnu Majah Dishahihkan oleh Syaikh al-Bani dalam Shahih Ibnu Majah, no 1162)


Ibnu Hajar berkata : "Sesungguhnya tangisan sebatang kayu dan terbekahnya bulan dinukil dari keduanya dengan banyak nukilan yang memberikan faidah secara pasti bagi para imam ahli hadits yang meniliti jalan" (Fathul Bari 6/685)

Dan al-Hasan menceritakan hadits ini, ia menangis dan berkata :

"Wahai Ma'asyiral Muslimin, lihatlah sebatang kayu itu sangat rindu kepada Rasulullah, maka kalian lebih pantas untuk merindukan perjumpaan dengannya".

Itulah beberapa hadits yang menceritakan kisah Rasulullah, sebatang kayu kurma menangis karena diduakan oleh Rasulullah. Karena sifat Rasulullah yang penyayang, maka dihampiri dan didekap kayu itu hingga kayu itu pun diam.

Lihat bagaimana kayu itu begitu merindukan Rasulullah, bagaimana dengan kita ummatnya harusnya lebih pantas merindukannya karena kita manusia yang mempunya akal dan perasaan...

Semoga rasa rindu kita kepada Rasulullah, tidak kalah dengan sebatang kayu itu.

Rindu kami kepadamu ya Rasul...
Serasa kami ingin menyusul...
Berabad jarak darimu...
Membuat hati ini semakin rindu...




Sumber :

- Asy - Syifa bi Ta'rifi Huququl Musthafa karya Qadhi Iyadh

- Majalah As - Sunnah vol 06 - 07, September-Oktober 2008 M bab Dala'il Nubuwwah
hal 78

- Dan sedikit tambahan kalimat dari penulis


No comments:

Post a Comment