Pencarian Tanpa Batas

26.5.10
Pencarian, apa yang kita cari di dunia ini?, baik atau burukkah yang kita cari itu. Di dunia ini terdapat banyak hal, entah itu kebaikan ataupun keburukan. Manusia kebanyakan ingin mendapat kesenangan, hiburan,dll. Tidak peduli itu buruk untukknya.
Apa yang kita cari?, pertama kita cari dulu siapa yang menciptakan alam ini, dan lebih mengenalnya. Berikut kisah Nabi Ibrahim dalam mencari siapa Tuhannya, apakah bintang, matahari atau patung - patung berhala yang dibuat ayahnya?.

Allah memperlihatkan kejedian-kejadian di langit dan di bumi agar Nabi Ibrahim benar-benar yakin bahwa allah ada. Nabi Ibrahim selalu berpikir memperhatikan alam untuk membuktikan dengan akalnya bahwa Tuhan ada. Ketika malam mulai gelap dilihatnya sebuah bintang."Inikah Tuhanku?" pikirnya..

Orang-orang dahulu banyak juga yang menyembah bintang karena mengira bintang terang itu sebagai Tuhan. Tetapi ketika bintang itu terbenam, Nabi Ibrahim berkata, "Saya tak suka yang terbenam. "Semestinya Tuhan itu selalu ada, tidak menghilang.

Ketika dilihatnya bulan terbit dan tampak paling terang di malam gelap itu,Nabi Ibrahim bertanya lagi,"Inikah Tuhanku ". Tetapi ketika bulan pun terbenam,Nabi Ibrahim yakin bahwa bulan bukanlah Tuhan. " Kalau saja Tuhan saya tidak memberikan petunjuk,pasti saya akan tersesat" pikirnya, Tuhan tidak mungkin menghilang.

Ketika siang hari matahari terbit, Nabi Ibrahim kembali bertanya "Inikah Tuhanku? Ini lebih besar" Orang- orang dahulu banyak mengira matahari sebagai Tuhan dan mereka menyembahnya. Tetapi matahari pun tidak kekal. Matahari pun akan terbenam.Pasti itu bukan Tuhan. Tidak mungkin Tuhan dapat menghilang.

Setelah matahari terbenam, dia berkata pula: " Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri (bersih) dari apa yang kamu sekutukan (Allah dengannya)".
al-Anaam (ayat 76-78).

Pencarian yang baik, dan dapat dicontoh oleh kita, dahulu orang - orang tidak percaya akan Allah, tetapi sekarang dengan otomatis kita dapat mengetahuinya. Tinggal bagaimana kita mencari apa yang Allah ingin, sehingga kita mendapat kebaikan di bumi dan akhirat nanti.

Pencarian untuk mengenal Allah tidak ada batasnya, pencarian itu berakhir sampai nafas kita sudah dihentikan.



Read more ...

Resiko Pacaran dari Sisi Psikologis

9.5.10
Abis, keliling kaskus ketemu thread ini, saya akan bagikan apa yang saya baca di kaskus dan apa isinya, mungkin cocok untuk para remaja.

" Masih kecil jangan pacaran...!!", mungkin itu perkataan orang tua kita kepada anaknya, memang benar dari sisi Islma memang pacaran diluar nikah memang dilarang.
Nah, kali ini kaskus akan membahas dari sisi psikologisnya.

Penelitian yang ditulis dalam Journal of Pain, peneliti dari Unviersitas de Montreal, Universitas Hospital Center, dan McGill University menemukan anak remaja yang sudah mulai berpacaran seak usia dini lebih banyak mengalami sakit kepala, perut dan pinggang, mereka juga dilaporkan lebih banyak depresi dibandingkan rekan seusianya yang belum pernah jadian.

Dr. Isabelle tremblay, seorang peneliti dari Universitas de Montreal serta Dr. Michael Sullivan, seorang profesor psikologi dari universitas McGill telah melakukan study untuk mengetahui pengaruh menjalin hubungan sejak dini terhadap kesehatan seseorang.

Sebanyak 382 pelajar remaja berumur rata-rata 12 s/d 17 tahun di Kanada direkrut sebagai partisipan penelitian, mereka diminta untuk mengisi kuesioner tentang frekuensi dan intensitas mengalami gangguan emosi serta fisik dan juga usia awal mengenal cinta.

Hasilnya, seseorang yang mengenal cinta lebih dini cenderung menjadi pribadi yang rapuh, sakit-sakitan, merasa tidak aman dan mudah depresi. "Gejala itu berkembang dari sejak masih kanak-kanak lalu remaa dan akhirnya ketika dewasa," ujar Sullivan seperti dilansir www.sciencedaily.com, Kamis, 26 November 2009 yang lalu (nih berita sebenarnya udah agak lama, cuma baru diposting sekarang).

Peneliti belum spenuhnya mengerti mengapa hal itu bisa terjadi, Namun, kesimpulan yang dinyatakan peneliti adalah, seseorang yang menjalin hubungan sejak dini, contohnya remaja, akan memiliki alarm rasa sakit yang lebih tinggi, terutama jika remaja itu menjalin hubungan yang buruk dengan pasangannya.

Sementara itu, di sisi lain, mereka yang belum pernah menjalin hubungan cinta pada usia dini cenderung lebih ekspresif dan lebih banyak bersosialisasi dengan teman dan sahabatnya tanpa harus sedih atau mengalami depresi.

Nah, itu dia resikonya dari sisi psikologis, jadi yang mau siap - siap pacaran pikir lagi oke?.
Read more ...

Hiasi Hati dengan Rasa Malu

9.5.10
Malu, sebuah sifat yang melekat pada manusia, sifat yang menjaga kita dari perbuatan yang kita tidak inginkan dan terhindar dari perbuatan yang bisa membuat kita tercela oleh orang - orang. Malu, diibaratkan sebuah pakaian yang menutupi tubuh, sebuah pakaian indah yang menjaga harga diri.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati seorang Anshar yang sedang menasehati saudaranya karena sangat pemalu, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Biarkan dia karena rasa malu adalah bagian dari Iman.” (HR. Bukhari Muslim)

Hakikat rasa malu itu adalah sebuah akhlak yang memotivasi diri untuk meninggalkan hal-hal yang buruk dan membentengi diri dari kecerobohan dalam memberikan hak kepada yang berhak menerimanya. Seorang muslim akan menjauhkan dirinya dari larangan Allah dan selalu menaati Allah disebabkan rasa malunya kepada Allah yang telah memberikan kebaikan padanya yang tidak terhitung.

Perintah yang dibawa Setiap Nabi

Malu, salah satu perintah yang dibawa oleh setiap nabi, termasuk Rasulullah kepada kita ummat Islam.

asulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara yang didapat manusia dari kalimat kenabian terdahulu ialah: Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu.” (HR. Bukhari)

Yang dimaksud dengan “kalimat kenabian terdahulu” ialah bahwa rasa malu merupakan akhlaq yang terpuji dan dipandang baik, selalu diperintahkan oleh setiap nabi dan tidak pernah dihapuskan dari syari’at para nabi sejak dahulu.

Dalam hadits ini disebutkan, “Jika engkau tidak malu, maka berbuatlah sesukamu.” Kalimat ini mengandung 3 pengertian, yaitu:

1. Berupa perintah: Jika perbuatan tersebut tidak mendatangkan rasa malu, maka lakukanlah. Karena perbuatan yang membuat rasa malu jika diketahui orang lain adalah perbuatan dosa.
2. Berupa ancaman dan peringatan keras: Silahkan kamu melakukan apa yang kamu suka, karena azab sedang menanti orang yang tidak memiliki rasa malu. Berbuat sesuka hati, tidak peduli dengan orang lain.
3. Berupa berita: Lakukan saja perbuatan buruk yang kamu tidak malu untuk melakukannya.

Sifat - Sifat Malu

Sifat malu ada dua macam, yaitu:

1. Malu yang merupakan watak asli manusia

Sifat malu jenis ini telah menjadi fitrah dan watak asli dari seseorang. Allah menganugerahkan sifat malu seperti ini kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Memiliki sifat malu seperti ini adalah nikmat yang besar, karena sifat malu tidak akan memunculkan kecuali perbuatan yang baik bagi hamba-hamba-Nya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, dari Imran Ibn Hushain radhiyallahu’anhu: “Rasa malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan.” (HR. Bukhari Muslim)

2. Malu yang diupayakan (dengan mempelajari syari’at)

Al-Qurthubi berkata, “Malu yang diupayakan inilah yang oleh Allah jadikan bagian dari keimanan. Malu jenis inilah yang dituntut, bukan malu karena watak atau tabiat. Jika seorang hamba dicabut rasa malunya, baik malu karena tabiat atau yang diupayakan, maka dia sudah tidak lagi memiliki pencegah yang dapat menyelamatkannya dari perbuatan jelek dan maksiat, sehingga jadilah dia setan yang terkutuk yang berjalan di muka bumi dalam wujud manusia.”

Hati-Hati terhadap Malu yang Tercela

Teman, ketahuilah bahwa ada malu yang disebut malu tercela, yaitu malu yang menjadikan pelakunya mengabaikan hak-hak Allah Ta’ala sehingga akhirnya dia beribadah kepada Allah dengan kebodohan. Di antara malu yang tercela adalah malu bertanya masalah agama, tidak menunaikan hak-hak secara sempurna, tidak memenuhi hak yang menjadi tanggung jawabnya, termasuk hak kaum muslimin.

Nah,Meskipun malu adalah tabiat dasar seseorang, sifat ini tidak boleh menghalangimu untuk berbuat kebaikan. Berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan sampai kita menjadi yang paling mulia di sisi Allah! Wallahu a’lam.

Sumber : Muslimah.or.id

Read more ...

Perilaku Organisasi

5.5.10
Perilaku Organisasi

Banyak artikel yang saya buat tentang manajemen dan organisasi. Kini saatnya kita mengenal perilaku organisasi.

Perilaki Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).

Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.

Perilaku juga dikenal sebagai studi organisasi saya akan memaparkan apa itu studi organisasi dan sejarahnya.
Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.

Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.

Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.

Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.

Para pakar terkemuka pada tahap awal ini mencakup:

* Chester Barnard
* Henri Fayol
* Mary Parker Follett
* Frederick Herzberg
* Abraham Maslow
* David McClelland
* Victor Vroom

Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.

Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.

Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.

Keadaannya Jaman Sekarang

Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan studi organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula.

Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti Peter Drucker dan Peter Senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis.
Read more ...

Optimislah dalam Hidup

2.5.10
Dalam dunia ini banyak rintangan, tantangan yang harus kita hadapi. Jika kita mempunyai niat, semangat dan cara yang pas untuk mengatasinya untuk apa kita takut?.
Kita tidak bisa memastikan masa depan kecuali kematian, jodoh, miskin kaya, dalam akhir hidupnya termasuk golongan otang yang berbahagia atau tidak. Itu pasti, tapi kita bisa mengubah isinya.

Contoh, kita pasti mempunyai jodoh, itu pasti tapi siapa orangnya kita tidak tahu, karena itu kita harus mencarinya bukan?.
Masa depan memang tidak pasti, tapi setidaknya kita berusaha optimis menatap masa depan itu.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS 13:11)


Itu sebuah janji dari Allah, tuhan sekalian alam. Selama ada Dia yang mengatur dan memastikan kita tidak usah khawatir. Kita tinggal berusaha mencari masa depan yang pasti dan kita inginkan, ingat teman selalu bersama-Nya.

Kita membutuhkan-Nya, Dia tempat bergantung. Rendahkan diri kalian teman, saat sujud itulah bentuk penghambaan kita terhadapnya. Kepala adalah anggota tubuh yang terhormat, karena itu sujud adalah bentuk penghambaan yang sempurna. Karena Allah lebih terhormat.

Sedikit sisipan rohani untuk kalian, melihat banyak orang yang melalaikan perintahnya, jadi miris lihatnya. Semoga kalian tetap berada jalur meraih masa depan yang cemerlang. Cemerlang dalam rohani, jasmani dan materinya.
Read more ...

Peniupan Ruh dalam Janin

1.5.10
Artikel Islam
Sambungan dari artikel Perkembangan janin, setelah janin di rahim berkembang maka Allah akan menipkan ruh ke rahim tersebut. Para ulama sepakat bahwa ruh ditiupkan pada janin ketika janin berusia seratus duapuluh hari terhitung sejak bertemunya sel sperma dengan ovum. Artinya, peniupan tersebut ketika janin berusia 4 bulan penuh, masuk bulan ke 5. Pada masa inilah segala hukum mulai berlaku padanya. Karena itu wanita yang ditinggal mati suaminya menjalani masa iddah selama 4 bulan 10 hari untuk memastikan bahwa ia tidak hamil dari suaminya yang meninggal, agar tidak menimbulkan keraguan ketika ia menikah lagi lalu hamil.

Ruh adalah sesuatu yang membuat manusia hidup. Ini sepenuhnya urusan Allah azza wa jalla. Sebagaimana yang dinyatakan dalam firmanNya:

"Dan mereka bertanya tentang ruh. Katakanlah, hai Muhammad, 'Bahwa ruh adalah urusan Tuhanku, dan tidaklah ia diberi ilmu kecuali sangat sedikit" (Al-Israa': 85)

Tahapan pertumbuhan janin yang dijelaskan dalam hadits,belum terdeteksi oleh ilmu kedokteran kecuali pada masa-masa akhir. Hal ini adalah bukti kemu'jizatan Al-Qur'an dan As-Sunnah yang sangat nyata.

Sekarang, mari kita tengok sedikit fakta yang telah diungkap oleh ilmu kedokteran:

Seluruh struktur utama (internal dan eksternal) janin berkembang pesat selama pekan keempat sampai kedelapan. Pada akhir periode ini, sistem organ utama telah berkembang, namun fungsinya masih minimal kecuali pada sistem kardiovaskular.
Selama pembentukan jaringan dan organ, janin (embrio) mengalami perubahan bentuk, dan saat akhir pekan ke 8, sudah nampak seperti bayi.
Memasuki pekan ke 9, embrio berganti nama menjadi fetus. Perubahan nama ini berarti sebagai tanda bahwa embrio telah berkembang menjadi makhluk yang dapat dikenali serta seluruh sistem organ utama telah terbentuk.
Sistem organ yang pertama kali berfungsi adalah Sistem kardiovaskuler. Masih ingat kapan pertama kali jantung berdegup di dalam rahim?? Yap, saat awal pekan keempat.

Kalau kita kaitkan hadits diatas dengan penelitian para ahli kedokteran:

Waktu pertama kali jantung berdetak: Awal pekan keempat (sekitar hari ke 22)
Waktu ditiupkannya ruh: Setelah hari ke 120.

Jadi, detak jantung tidak menandakan bahwa ruh telah ada.

Itulah bagian kedua tentang perjalanan kita di dalam rahim, artikel bersumber dari
Medicalzone

Allahu'alam bishshawwab.



Sumber:
- Al-Wafi Syarah Kitab Arba'in An-Nawawiyah. Fiqhul Hadits Keempat: Tahapan Penciptaan Manusia dan Amalan Terakhirnya.
- Moore & Persaud. The Developing Human. 7th Ed: Elsevier; 2005






Read more ...

Etika Manajer

1.5.10
Gunadarma

Seorang manajer harus memiliki sikap yang baik, jika tidak apa jadinya sebuah perusahaan dipimpin oleh manajer yang tidak baik?. Manajer harus memiliki etika.
Etika apa ya?, nama apa itu ya?, mari kita paparkan.

Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

ETIKA MANAGER

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.

Ada dua kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business

* Perilaku terhadap karyawan
* Perilaku terhadap organisasi

Itu dia arti etika, sekarang apa peran manajer dalam suatu perusahaan,
peran manajer ialah
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu peran antarpribadi, peran informasional, dan peran pengambilan keputusan. Peran antarpribadi adalah peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Tiga peran antarpribadi itu meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Peran informasional meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Peran ketiga yaitu peran pengambil keputusan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.



Read more ...