Pencarian, apa yang kita cari di dunia ini?, baik atau burukkah yang kita cari itu. Di dunia ini terdapat banyak hal, entah itu kebaikan ataupun keburukan. Manusia kebanyakan ingin mendapat kesenangan, hiburan,dll. Tidak peduli itu buruk untukknya.
Apa yang kita cari?, pertama kita cari dulu siapa yang menciptakan alam ini, dan lebih mengenalnya. Berikut kisah Nabi Ibrahim dalam mencari siapa Tuhannya, apakah bintang, matahari atau patung - patung berhala yang dibuat ayahnya?.
Allah memperlihatkan kejedian-kejadian di langit dan di bumi agar Nabi Ibrahim benar-benar yakin bahwa allah ada. Nabi Ibrahim selalu berpikir memperhatikan alam untuk membuktikan dengan akalnya bahwa Tuhan ada. Ketika malam mulai gelap dilihatnya sebuah bintang."Inikah Tuhanku?" pikirnya..
Orang-orang dahulu banyak juga yang menyembah bintang karena mengira bintang terang itu sebagai Tuhan. Tetapi ketika bintang itu terbenam, Nabi Ibrahim berkata, "Saya tak suka yang terbenam. "Semestinya Tuhan itu selalu ada, tidak menghilang.
Ketika dilihatnya bulan terbit dan tampak paling terang di malam gelap itu,Nabi Ibrahim bertanya lagi,"Inikah Tuhanku ". Tetapi ketika bulan pun terbenam,Nabi Ibrahim yakin bahwa bulan bukanlah Tuhan. " Kalau saja Tuhan saya tidak memberikan petunjuk,pasti saya akan tersesat" pikirnya, Tuhan tidak mungkin menghilang.
Ketika siang hari matahari terbit, Nabi Ibrahim kembali bertanya "Inikah Tuhanku? Ini lebih besar" Orang- orang dahulu banyak mengira matahari sebagai Tuhan dan mereka menyembahnya. Tetapi matahari pun tidak kekal. Matahari pun akan terbenam.Pasti itu bukan Tuhan. Tidak mungkin Tuhan dapat menghilang.
Setelah matahari terbenam, dia berkata pula: " Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri (bersih) dari apa yang kamu sekutukan (Allah dengannya)".
al-Anaam (ayat 76-78).
Pencarian yang baik, dan dapat dicontoh oleh kita, dahulu orang - orang tidak percaya akan Allah, tetapi sekarang dengan otomatis kita dapat mengetahuinya. Tinggal bagaimana kita mencari apa yang Allah ingin, sehingga kita mendapat kebaikan di bumi dan akhirat nanti.
Pencarian untuk mengenal Allah tidak ada batasnya, pencarian itu berakhir sampai nafas kita sudah dihentikan.
Read more ...
Apa yang kita cari?, pertama kita cari dulu siapa yang menciptakan alam ini, dan lebih mengenalnya. Berikut kisah Nabi Ibrahim dalam mencari siapa Tuhannya, apakah bintang, matahari atau patung - patung berhala yang dibuat ayahnya?.
Allah memperlihatkan kejedian-kejadian di langit dan di bumi agar Nabi Ibrahim benar-benar yakin bahwa allah ada. Nabi Ibrahim selalu berpikir memperhatikan alam untuk membuktikan dengan akalnya bahwa Tuhan ada. Ketika malam mulai gelap dilihatnya sebuah bintang."Inikah Tuhanku?" pikirnya..
Orang-orang dahulu banyak juga yang menyembah bintang karena mengira bintang terang itu sebagai Tuhan. Tetapi ketika bintang itu terbenam, Nabi Ibrahim berkata, "Saya tak suka yang terbenam. "Semestinya Tuhan itu selalu ada, tidak menghilang.
Ketika dilihatnya bulan terbit dan tampak paling terang di malam gelap itu,Nabi Ibrahim bertanya lagi,"Inikah Tuhanku ". Tetapi ketika bulan pun terbenam,Nabi Ibrahim yakin bahwa bulan bukanlah Tuhan. " Kalau saja Tuhan saya tidak memberikan petunjuk,pasti saya akan tersesat" pikirnya, Tuhan tidak mungkin menghilang.
Ketika siang hari matahari terbit, Nabi Ibrahim kembali bertanya "Inikah Tuhanku? Ini lebih besar" Orang- orang dahulu banyak mengira matahari sebagai Tuhan dan mereka menyembahnya. Tetapi matahari pun tidak kekal. Matahari pun akan terbenam.Pasti itu bukan Tuhan. Tidak mungkin Tuhan dapat menghilang.
Setelah matahari terbenam, dia berkata pula: " Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri (bersih) dari apa yang kamu sekutukan (Allah dengannya)".
al-Anaam (ayat 76-78).
Pencarian yang baik, dan dapat dicontoh oleh kita, dahulu orang - orang tidak percaya akan Allah, tetapi sekarang dengan otomatis kita dapat mengetahuinya. Tinggal bagaimana kita mencari apa yang Allah ingin, sehingga kita mendapat kebaikan di bumi dan akhirat nanti.
Pencarian untuk mengenal Allah tidak ada batasnya, pencarian itu berakhir sampai nafas kita sudah dihentikan.