Etika Manajer

1.5.10
Gunadarma

Seorang manajer harus memiliki sikap yang baik, jika tidak apa jadinya sebuah perusahaan dipimpin oleh manajer yang tidak baik?. Manajer harus memiliki etika.
Etika apa ya?, nama apa itu ya?, mari kita paparkan.

Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

ETIKA MANAGER

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.

Ada dua kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business

* Perilaku terhadap karyawan
* Perilaku terhadap organisasi

Itu dia arti etika, sekarang apa peran manajer dalam suatu perusahaan,
peran manajer ialah
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu peran antarpribadi, peran informasional, dan peran pengambilan keputusan. Peran antarpribadi adalah peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Tiga peran antarpribadi itu meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Peran informasional meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Peran ketiga yaitu peran pengambil keputusan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.



No comments:

Post a Comment